Selasa, 11 Maret 2014

TES DIAGNOSTIK, FORMATIF DAN SUMATIF


TES DIAGNOSTIK, FORMATIF DAN SUMATIF

  1. Tes diagnostik
Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan – kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan penanganan yang tepat. Tes diagnostik juga diartikan sebagai tes yang dilaksanakan untuk menentukan secara tepat, jenis kesukaran yang dihadapi oleh peserta didik dalam suatu mata pelajaran tertentu. Tahapan dilakukannya tes diagnostik, yaitu:
1.      Tes diagnostik ke – 1 dilakukan terhadap calon siswa sebagai input, untuk mengetahui apakah calon siswa sudah menguasai pengetahuan yang merupakan dasar untuk menerima pengetahuan di sekolah. Tes ini sering dikatakan sebagai tes penjajakan masuk.
2.      Tes diagnostik ke – 2 dilakukan terhadap calon siswa yang akan mulai mengikuti program. Apabila cukup banyak calon siswa yang diterima sehingga diperlukan lebih dari satu kelas, maka untuk pembagian kelas diperlukan pertimbangan khusus.
3.      Tes diagnostik ke – 3 dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar. Tes diagnostik ke – 3 ini bertujuan untuk mengetahui bagian mana dari materi pelajaran yang diberikan yang belum dikuasai oleh siswa.
4.      Tes diagnostik ke – 4 diadakan pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran. Dengan tes ini guru akan dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang ia berikan.
Materi dalam tes diagnostik ditekankan pada bahan – bahan tertentu yang biasanya atau menurut pengalaman sulit dipahami peserta didik. Tes jenis ini dapat dilaksanakan secara lisan, tertulis, perbuatan atau kombinasi dari ketiganya.
  1. Tes Formatif
Tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti program tertentu. Dalam hal ini tes formatif dipandang sebagai tes diagnostik pada akhir pelajaran. Tes formatif ini biasanya dilaksanakan di tengah – tengah perlajalan program pengajaran, yaitu dilaksanakan setiap kali satuan pelajaran atau subpokok bahasan berakhir atau dapat diselesaikan.
Evaluasi/tes formatif mempunyai manfaat, yaitu:
1.      Manfaat bagi siswa
·         Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai materi program secara menyeluruh.
·         Merupakan penguatan bagi siswa.
·         Usaha perbaikan.
·         Sebagai diagnosis.
2.      Manfaat bagi guru
·         Mengetahui sampai sejauh mana materi yang diajarkan sudah dapat diterima oleh siswa.
·         Mengetahui bagian – bagian mana dari materi pelajaran yang belum dikuasai siswa.
·         Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan diberikan.
3.      Manfaat bagi program
Dari hasil tes tersebut dapat diketahui:
·         Apakah program yang telah diberikan merupakan program yang tepat dalam arti sesuai dengan kecakapan anak.
·         Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan – pengetahuan prasyarat yang belum diperhitungkan.
·         Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana untuk mempertinggi hasil yang akan dicapai.
·         Apakah metode, pendekatan, dan alat evaluasi yang digunakan sudah tepat.

Menurut bentuknya, tes formatif dapat berbentuk tes esai dan tes objektif  dalam berbagai variasi. Popham menyatakan bahwa bentuk tes formatif dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu: (1) soal-soal jawaban memilih (selected-response tests), yang terdiri dari butir soal pilihan benar-salah (true-false items), butir soal pilihan ganda (multiple-choice items), dan butir soal menjodohkan (matching items); dan (2) soal-soal jawaban tersusun atau terstruktur (constructed-response tests), yang terdiri dari butir soal jawaban singkat (short-answer items), dan butir soal esai (essay items) (Popham, 1995:101-132).

  1. Tes Sumatif
Tes sumatif adalah tes hasil belajar yang dilaksanakan setelah sekumpulan satuan program pengajaran selesai diberikan. Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok atau sebuah program yang lebih besar. Tujuan utama tes sumatif adalah untuk menentukan nilai yang melambangkan keberhasilan peserta didik setelah merekamenempuh proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu.
Manfaat dari tes sumatif yaitu:
1.      Untuk menentukan nilai.
2.      Untuk menentukan seseorang anak dapat atau setidaknya mengikuti kelompok dalam menerima program berikutnya. Dalam hal ini, tes sumatif berfungsi sebgai tes prediksi.
3.      Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa.


  1. Perbandingan Tes disgnostik, formatif, dan sumatif
Tinjauan
TES DIAGNOSTIK
TES FORMATIF
TES SUMATIF
Fungsi
-   Menentukan apakah bahan prasyarat telah dikuasai atau belum
-   Menentukan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang dipelajari
-   Memisah-misahkan siswa berdasarkan kemampuan dalam menerima pelajaran yang akan dipelajari.
-   Menentukan kesulitan – kesulitan belajar yang dialami untuk menentukan cara yang khusus untuk mengatasi atau memberikan bimbingan
 
-   Sebagai umpan balik bagi siswa, guru, maupun program untuk menilai pelaksanaan satu unit program
-   Untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa telah mengikuti suatu program, serta menentukan posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan kawannya dalam kelompok.
Waktu
-   Pada saat penyaringan calon siswa
-   Pada saat pembagian kelas atau awal pemberian pelajaran
-   Selama pelajaran berlangsung bila guru akan memberikan bantuan kepada siswa
-   Selama pelajaran berlangsung untuk mengetahui  kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-baiknya.
-   Pada akhir unit program/ akhir pendidikan
Titik berat penilaian
-   Tingkah laku kognitif, afektif , psikomotor
-   Faktor fisik, psikologis, dan lingkungan
-   Menekankan pada tingkah laku kognitif
-   Menekankan pada tingkah laku kognitif, tetapi ada kalanya pada tingkah laku psikomotor, dan kadang – kadang pada afektif.
Alat evaluasi
-          Tes prestasi belajar yang sudah distandardisasikan
-          Tes diagnostik yang sudah distandardisasikan
-          Tes buatan  guru
-          Pengamatan dan daftar cocok (check list)
-          Tes prestasi belajar yang tersusun secara baik
-          Tes ujian akhir
Cara memilih tujuan yang dievaluasi
-          Memilih tiap-tiap ketrampilan prasyarat
-          Memilih tujuan setiap program pelajaran secara berimbang
-          Memilih yang berhubungan dengan tingkah laku, fisik, mental, dan perasaan
-          Mengukur semua tujuan instruksional khusus

-          Mengukur tujuan instruksional umum
Tingkat kesulitan tes
Untuk mengukur ketrampilan dasar, diambil soal tes yang mudah, yang tingkat kesulitannya 0,65 atau lebih.
Belum dapat ditentukan
Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan antara 0,35 hingga 0,70. Ditambah beberapa soal yang sangat mudah dan beberapa lagi yang sangat sukar.
Cara menyekor
Menggunakan standar mutlak dan standar relatif
Menggunakan standar mutlak
Kebanyakan menggunakan standar relatif, tetapi dapat pula dipakai standar mutlak
Cara pencatatan hasil
Dicatat dan dilaporkan dalam bentuk profil
Prestasi tiap siswa dilaporkan dalam bentuk catatan, berhasil atau gagal menguasai suatu tugas
Keseluruhan skor atau sebagian skor dari tjuan-tujuan yang dicapai


 silahkan download pptnya di sini

4 komentar:

Matematika on 8 September 2015 pukul 00.43 mengatakan...

ya jelasss...

Mr.Solar on 4 Oktober 2020 pukul 04.12 mengatakan...

untuk contoh assessment diagnostik

Unknown on 18 Oktober 2021 pukul 21.45 mengatakan...

Bagaimana tindak lanjut nya?

Unknown on 8 Desember 2021 pukul 23.35 mengatakan...

Waaah luar biasa sekali pak...

Posting Komentar

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com