Rabu, 12 Maret 2014

PAUD


Teori dan konsep PAUD (pendidikan anak usia dini)
teori



Pendidikan Anak Usia Dini  adalah upaya pembinaan yang ditunjukkan kepada  anak sejak lahirsampai usia 6 tahun yang dilakuhkan melalui pemberian rangsang pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani  agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya. (Undang-undang Nomor 20 Tahun  2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional  Pasal 1 ayat 14)
PAUD merupakan suatu tahap pendidikan yang tidak dapat diabaikan, karena ikut menentukan perkembangan dan keberhasilan anak. Dengan adanya PAUD diharapkan anak akan tumbuh dan berkembang dengan identitas diri yang kuat, dalam arti dirinya sebaik dan setara dengan orang lain, bahkan lebih.
Berbagai hasil penelitian menyimpulkan bahwa pendidikan yang diperoleh pada usia emas sangat mempengaruhi perkembangan dan prestasi anak ketika dewasa. Bahkan masa depan bangsa dapat dikatakan bergantung pada kualitas pendidikan anak di usia emas ini
Pada dasarnya pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaran pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi, motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spritual), sisi emosional (sikap, perilaku, dan agama), bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang di lalui oleh anak usia dini. 
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang melibatkan seluruh aspek pada anak, mencakup kepedulian akan perkembangan fisik, kognitif, dan social anak. Pembelajaran diorganisasikan sesuai dengan minat-minat dan gaya belajar anak.
Terdapat dua tujuan di selenggarakannya pendidikan anak usia dini, yaitu:
       a.          Tujuan utamanya  adalah  membentuk  anak yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya, sehingga memiliki kesiapan yang optimal di dalam memasuki pendidikan dasar serta megaruhi kehidupan di masa dewasa.
b.      Membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar akademik di sekolah.

Proses pendidikan dan pembinaan PAUD  itu hendaknya dilakuhkan dengan tujuan memberikan konsep  yang bermakna bagi anak melalui pengalaman nyata. Hanya pengalaman nyatalah yang memungkinkan anak  menunjukkan aktifitas dan rasa ingin tahu secara optimal dan menempatkan posisi pendidik sebagai pendamping, fasilitator dari anak. Melalui pendidikan diharapkan dapat menghindari  bentuk pembelajaran yang hanya berorientasi kepada kehendak guru yang menempatkan anak secara pasif dan guru menjadi dominan
 Adapun konsep PAUD  menurut para ahli  seperti rosseau, Pestalozzi, kinder garter,Frobel
1.    Konsep pemikiran rosseau berpandangan bahwa pada prinsipnya rosseau setuju dengan locke bahwa anak-anak berbeda dengan orang dewasa namun rosseneu menyoroti hal ini secara lebih positive
·         Anak –anak bukanlah wadah kosong / kertas kosong , melainkan sudah memiliki modal ,perasaan dan pemikirannya sendiri ini terjadi lantaran mereka berkembang menurut rencana alam, yang mendesak mereka untuk mengembangkan kemampuan dan perasaan yang berbeda di tingkat yang berbeda
·         Rosseu tidak mempercayai sama sekali kekuartan lingkungan , khususnya lingkungan sosial untuk membuat individu yang sehat
2.    Konsep Pestalozzi
·         Sangat mementingkan pendidikan keluarga , menurut Pestalozzi merupakan kunci pendidikan
·         Inti pendidikan  adalah pendidikan kesusilaan dan  pendidikan agama. Dasar pendidikan menurut dia adalah kodrat anak dan tujuan pendidikan
·         Tugas pendidikan agar anak dapat mengetakan dirinya sendiri (dapat hidup mandiri)
·         Dilihat dari segi pendidikan peztalozzi sangat menekankan pengembangan aspek sosial pada anak sehingga anak dapat melakuhkan adaptasi dengan lingkungan  sosialnya serta mampu menjadi anggota masyarakat  yang berguna
·         Pendidikan sosial ini akan berkembang jika mulai dari pendidikan keluarga yang baik
·         Pembelajaran harus mengikuti perkembangan alamiah konkrit ke abstrak , lingkungan dekat ke jauh , mudah ke sukar , gradual ke komulatif
3.    Pemikiran Frobel
·         Pemikiran Frobel banyak dipengaruhi oleh konsep rosseuw dan Pestalozzi yang cenderung bersifat naturalis
·         Dasar filosofis pendidikan Frobel berangkat dari pendapat bahwa segala sesuatu merupakan satu kesatuan yang dikuasai  oleh satu hokum dan sumber yang sama yakni “tuhan”
·         Pendidikan menurut Frobel adalah pendidikan yang memperhatikan kesesuaian antara kebutuhan dengan dunia anak
·         Frobel menyakini bahwa secara kodrati setiap manusia memiliki potensi untuk membangun dirinya sendiri oleh karena itu  dalam membidik , anak harus dibuat aktif sesuai dorongan dalam dirinya
Standar PAUD merupakan bagian integral dari Standar Nasional Pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dirumuskan dengan mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD. Standar PAUD terdiri atas empat kelompok, yaitu:  Standar tingkat pencapaian perkembangan,  Standar pendidik dan tenaga kependidikan, Standar isi, proses, dan penilaian dan Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
1.      Standar tingkat pencapaian perkembangan
Standar ini berisi kaidah pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Tingkat perkembangan yang dicapai merupakan aktualisasi potensi perkembangan yang diharapkan dapat dicapai anak pada setiap tahap perkembangannya, bukan merupakan suatu tingkat pencapaian akademik.
2.      Standar pendidik dan tenaga kependidikan
Memuat kualifikasi dan kompetensi yang disyaratkan. Pendidik anak usia dini adalah profesional yang bertugas, merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, pengasuhan dan perlindungan anak didik. Pendidik bertugas di berbagai jenis layanan baik pada jalur pendidikan formal maupun nonformal. Di jalur formal terdiri dari guru dan guru pendamping, sedangkan di jalur non formal pendidik PAUD terdiri dari guru, guru pendamping, dan pengasuh.
Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, dan pengawasan. Pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada lembaga PAUD. Di jalurformal terdiri dari Pengawas, Kepala TK/RA, Tenaga Administrasi, dan Petugas Kebersihan. Dan untuk jalur PAUD Nonformal terdiri dari Penilik, Pengelola, Administrasi, dan Petugas Kebersihan.[6]
3.      Standar isi, proses, dan penilaian
Meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian program yang dilaksanakan secara terpadu sesuai dengan kebutuhan anak dan kondisi setempat. Struktur program meliputi, bidang pengembangan pembentukan perilaku, bidang pengembangan kemampuan dasar,melalui kegiatan bermain dan pembiasaan

Perbandingan teori/konsep paud dengan  hasil obserfasi
Bentuk TK islam tunas melati itu dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang bernama bu diah ,  di sini bukan hanya terdapat TK saja akan tetapi juga terdapat KB ( Kelompok bermain) berbicara tentang TK tersebut dibagi menjadi 4 sentra, yaitu
1.    Sentra imtaq
Disentra ini peserta didik diajarkan tentang keagamaan seperti wudhu, membaca huruf hijayyiah (iqro’) hafalan surat” pendek, asma’ul husna, dan lain sebagainya dan mereka diberi cerita islami juga sepertihalnya  kisah  jalut dan talut
2.    Sentra peran
3.    Sentra
4.    Sentra
-          Setiap pagi  peserta didik sebelum memasuki sentra masing masing itu di kumpulkan di taman dan  diajak bermain dulu untuk melatih psikomotorik mereka, dalam proses belajarnya itu  setiap kelas itu tidak semua yang aktif  mungkin  ada yang hanya beberapa da nada yang banyak juga yang aktif, tapi untuk aktif keseluruhannya itu sangat sulit walaupun dalam satu kelas itu ada 2 pendidik yaitu terdiri dari guru kelas dan guru sentra  tetapi mereka masih kualahan juga membimbing anak anak tersebut yang hanya bisa mereka lakuhkan adalah melakuhkan hal  yang terbaik yang mereka bisa (semampunya) di dalam peserta didik itu ada yang mempunyai kebutuhan khusus seperti  lambat dalam perkembangan berbicara dan sulit untuk bersosialisasi dengan yang lainnya malah kata salah satu guru disana itu pada awalnya anak ini tidak mau berbicara dengan yang lainnya malah mencelakai dengan memukuli yang lainnya malah semuanya pernah dibikin nangis olehnya. Olah karena itu oleh pihak TK dia diberikan perawatan khusus untuk perkembangannya, yang kami amati dalam praktek  kemari itu ada yang unik Dalam proses pembelajaran  tersebut ketika peserta didik sedang sibuk mengerjakan tugas yang telah diberikan seperti mewarnai anehnya kami juga menemukan pendidik yang ngobrol sendiri dengan pendidik yang lain dan itu cukup terdengar oleh para peserta didik,  da nada pendidik yang membuatkan lagu untuk seorang anak yang lagi nakal dan hal itu hal itu bukankan membuat anak yang melakuhkan hal yang nakal itu semakain  terkucilkan.
-          Menyentuh ke struktur birokrasi TK islam tunas melati itu kepala sekolahnya adalah lulusan dari UT sungguh ironis sekali Yogyakarta yang dikenal sebagai kota pelajar  kemana kah arah alumni mahasiswa jurusan paud dari perguruan ternama seperti UNY, UMY,dan lain lain


0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright 2008 All Rights Reserved Revolution Two Church theme by Brian Gardner Converted into Blogger Template by Bloganol dot com