BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini minat baca masih menjadi perkerjaan rumah yang belum terselesaikan bagi bangsa Indonesia. Berbagai program telah dilakukan untuk meningkatkan minat baca masyarakat. Pemerintah, praktisi pendidikan, LSM dan masyarakat yang peduli pada kondisi minat baca saat ini telah melakukan berbagai kegiatan yang diharapkan mampu meningkatkan apresiasi masyarakat untuk membaca, akan tetapi berbagai program tersebut belum memperoleh hasil maksimal.
Untuk mewujudkan bangsa berbudaya baca, maka bangsa ini perlu melakukan pembinaan minat baca anak. Pembinaan minat baca anak merupakan langkah awal sekaligus cara yang efektif menuju bangsa berbudaya baca. Masa anak-anak merupakan masa yang tepat untuk menanamkan sebuah kebiasaan, dan kebiasaan ini akan terbawa hingga anak tumbuh dewasa atau menjadi orang tua. Dengan kata lain, apabila sejak kecil seseorang terbiasa membaca maka kebiasaan tersebut akan terbawa hingga dewasa.
Pada usia sekolah dasar, anak mulai dikenalkan dengan hurup, belajar mengeja kata dan kemudian belajar memaknai kata-kata tersebut dalam satu kesatuan kalimat yang memiliki arti. Saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menanamkan kebiasaan membaca pada anak. Setelah anak-anak mampu membaca, anak-anak perlu diberikan bahan bacaan yang menarik sehingga mampu menggugah minat anak untuk membaca buku. Minat baca anak perlu dipupuk dengan menyediakan buku-buku yang menarik dan representatif bagi perkembangan anak sehingga minat membaca tersebut akan membentuk kebiasaan membaca. Apabila kebiasaan membaca telah tertanam pada diri anak maka setelah dewasa anak tersebut akan merasa kehilangan apabila sehari saja tidak membaca. Dari kebiasaan individu ini kemudian akan berkembang menjadi budaya baca masyarakat.
Akan tetapi, pembinaan minat baca anak saat ini sering terbentur dengan masalah ketersediaan sarana baca. Tidak semua anak-anak mampu mendapatkan buku yang mampu mengugah minat mereka untuk membaca. Faktor ekonomi atau minimnya kesadaran orang tua untuk menyediakan buku bagi anak menyebabkan anak-anak tidak mendapatkan buku yang dibutuhkan. Tidak tersedianya sarana baca merupakan masalah besar dalam pembinaan minat baca anak. Anak-anak tidak dapat memanjakan minat bacanya karena tidak tersedia sarana baca yang mampu menggugah minat anak untuk membaca. Padahal pembinaan minat baca anak merupakan modal dasar untuk memperbaiki kondisi minat baca masyarakat saat ini.
B. Permasalahan
Melihat keadaan dan kondisi sekarang dimana masih rendahnya tingkat minat baca di indonesia maka diperlukan upaya untuk meningkatkan minat baca, dalam kaitannya dengan upaya tersebut bagaimana peranan perpustakaan dalam meningkatkan minat baca. Untuk itu dapat dirumuskan beberapa masalah :
1. Apa pengertian dan tujuan dari pembinaan minat baca?
2. Sejauh mana peranan perpustakaan dalam pembinaan minat baca?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Minat Baca
Minat merupakan gambaran sifat dan ingin memiliki kecenderungan tertentu. Minat juga diartikan suatu momen dari kecenderungan yang terarah secara intensif pada suatu tujuan atau objek yang dianggap penting. Objek yang menarik perhatian dapat dapat membentuk minat karena adanya dorongan dan kecenderungan untuk mengetahui, memperoleh, atau menggali dan mencapainya.
Minat baca adalah merupakan hasrat seseorang atau siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan kemampuan untuk membaca, diikuti oleh kegiatan nyata membaca bacaan yang diminatinya. Minat baca bersifat pribadi dan merupakan produk belajar (Sudarman, 1997 : 44).
Ada beberapa jenis minat baca bisa melalui :
Minat baca spontan, yaitu kegiatan membaca yang dilakukan atas kemauan inisiatif pribadi, tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak luar.
Minat baca terpola yaitu kegiatan membaca yang dilakukan masyarakat sebaga hasil atau akibat Pengaruh langsung dan disengaja melakukan serangkaian tindakan dan program yang terpola terutama kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Tradisi membaca dan menulis memang belum dapat diharapkan dari masyarakat (Sugono, 1995 : 5). Banyak faktor yang berpengaruh terhadap kemampuan membaca. Umumnya kemampuan membaca dimaksud, ditujukan oleh pemahaman seseorang pada bacaan yang dibacanya dan tingkat kecepatan yang dimiliki. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan dalam membaca antara lain :
o Tingkat inteligensi,
o Kemampuan berbahasa
o Sikap, minat, emosi
o Keadaan membaca
o Kebiasaan membaca
o Pengetahuan tentang cara membaca
o Latar belakang sosial ekonomi dan budaya Pengetahuan
Untuk memupuk, membina dan membimbing minat baca siswa, maka peranan pendidikan baik guru, orang tua, maupun pendidik yang lain sangat menentukan Pendidik harus dapat menciptakan lingkungan yang mendidik karena mereka berfungsi sebagai fasilitator sekaligus motifator. Lingkungan pendidikan yang dimaksud adalah situasi belajar mengajar yang lancar. Selanjutnya diharapkan membaca bukan lagi menjadi beban berat, tetapi merupakan suatu kebutuhan. Sehingga tujuan pendidikan nasional dalam menciptakan manusia pembangunan dapat segera terwujud bahkan usaha mencerdaskan kehidupan bangsa akan membuahkan hasil yang dapat diandalkan.
B. Tujuan Pembinaan Minat Baca
Tujuan Umum
Adalah untuk menciptakan masyarakat membaca (reading Sociaty), menuju masyarakat belajar (learning society) dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas sebagai subyek pembangunan nasional menuju masyarakat yang madani.
Tujuan Khusus
Menumbuhkan kebiasan membaca pada seseorang , sehingga menimbulkan rasa kecanduan untuk membaca setiap saat.
Mewujudkan suatu sistem penumbuhan dan Pengembangan nilai ilmu yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Mengembangkan masyarakat baca (reading society) lewat peIayanan masyarakat.
Meningkatkan pembinaan minat baca merupakan salah satu tujuan perpustakaan untuk meningkatkan kecerdasan bangsa.
Menurut Welt Gray & Rogers (1995) menyebutkan beberapa manfaat membaca diantaranya :
Meningkatkan Pengembangan Diri
Memenuhi Tuntutan Intelektual
Memenuhi Kepentingan Hidup
Meningkatkan Minatnya Terhadap Suatu Bidang
Mengetahui Hal-hal yang Aktual
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Minat Baca
a. Faktor Pendukung Minat Baca
Untuk membina dan mengembangkan minat baca siswa tidak bisa terlepas dari pembinaan kemampuan membaca siswa , sebab seperti sudah dijelaskan bahwa untuk menjadi minat harus mampu membaca. Adapun beberapa faktor dalam pembinaan minat baca. Faktor –faktor ini dapat dibedakan yaitu faktor eksternal dan faktor internal. Faktor eksternal disamakaan dengan motivasi eksternal. Sedangkan faktor internal disamakan dengan Motivasi internal (smit, 584- 586).
Adapun faktor –faktor yang mendukung pembinaan minat baca siswa adalah :
Secara alamiah orang orang beragama mempunyai kitab suci yang harus di baca
Orang yang berpendidikan sudah relatif banyak
Bahan bacaan sudah relatif tersedia.
Perpustakaan-perpustakaan sudah mulai berkembang
Tersedianya perpustakaan yang memadai.
Perhatian pemerintah sudah ada walau belum memadai .
Faktor trasportasi, komunikasi, informasi, dan iptek relatif baik
Untuk meningkatkan minat baca pada siswa ada beberapa kiat yang bisa dilakukan antara lain :
o Memperlkenalkan buku – buku.
o Memperkenalkan hasil karya sastrawan
o Displlay Referensi
o Pameran buku
o Majalah dinding
o Mengadakan kuis
o Memberikan bimbingan membaca
b. Faktor Penghambat Minat Baca
Rendahnya minat baca pada siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :
Belum banyak dirasakan manfaat langsung dari membaca
Bahan bacaan belum merata
Pembinaan Perpustakaan belum merata
Kemajuan Teknologi lebih menarik perhatian
Daya beli bahan bacaan masih kurang
Banyak sekolah belum menyelengarakan perpustakaan sekol
Tidak adanya tenaga pustakawan yang tetap, kebanyakan perpustakaan dikelola oleh seorang guru atau tenaga administrasi sekolah yang tidak sepenuhnya paham tentang Perpustakaan
Koleksi perpustakaan sekolah umumnya sangat lemah dan belum terarah
Sumber dana yang sangat terbatas
Banyak sekolah tidak mempunyai ruangan khusus untuk perpustakaan
D. Peranan Perpustakaan dalam Pembinaan Minat Baca
Salah satu tujuan perpustakaan adalah untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat, untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat dapat dilakukan melalui pembinaan minat baca. Jadi perpustakaan merupakan ujung tombak dalam pembinaan minat baca. Pembinaan minat baca diperpustakaan dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain:
Menyedikan Perpustakaan yang representatif, baik gedung maupun ruangan dan perabotan yang memadai
Koleksi yang terus berkembang dan bervariasi
Tenaga pengelola perpustakaan yang profesional
Tersedianya dana secara rutin
Pelayanan perpustakaan yang prima beroreintasi pada kepuasan pengguna.
Mengadakan promosi perputakaan dan pameran buku
Menjalin kerjasama dengan perpustakaan lainuntuk meningkatkan pelayanan
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pembinaan dan Pengembangan minat baca siswa tidak terlepas dari pembinaan kemampuan siswa dalam membaca, sebab untuk menjadi orang yang minat tentu harus mampu membaca. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
Perpustakaan merupakan faktor yang terpenting dalam menigkatkan Pembinaan minat baca masyarakat.
Pembinaan minat baca merupakan salah satu tujuan perpustakaan dalam rangka untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Minat dan gemar membaca tidak dengan sendirinya dimiliki oleh seseorang, untuk itu harus dipupuk dan dibina mulai dini.
Karena pentingnya pembinaan minat baca untuk itu semua unsur harus ikut bertanggung jawab baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah melalui perpustakaan, dan pemerintah .
DAFTAR PUSTAKA
Ibrahim. 2002. Peningkatan Minat Baca. Jakarta : Erlangga.
Basuki, Sulistyo.1992. Pengantar Ilmu Pengetahuan. Jakarta : Gramedia
Nurhadi, Imam.1988. Pembinaan Minat, Kebiasaan dan Budaya Baca. Jakarta: Perpustakkan Nasional RI
Soedarso, 1988. Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: Balai Pustaka
0 komentar:
Posting Komentar